Biology teacher of SMAN 21 Jakarta, Irfan Septiano. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

FUNGI

Jamur atau fungi termasuk ke dalam kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) sehingga bersifat heterotrof. Berikut adalah ciri-ciri dari jamur (fungi):
  1. Bersel banyak (multiseluler), tetapi ada sebagian kecil yang bersel tunggal.
  2. Inti sel sudah memiliki membran inti (eukariotik).
  3. Tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof baik secara parasit maupun saprofit.
  4. Dinding sel tersusun atas zat kitin, glukan dan manan.
  5. Tubuh tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa.
  6. Percabangan hifa membentuk jaringan miselium yang berfungsi untuk menyimpan makanan.
  7. Hidup di tempat yang kaya akan zat organik, lembap, dan kurang cahaya.
  8. Perkembangbiakan secara tidak kawin melalui proses pembelahan dan secara kawin melalui peleburan inti sel dari dua sel induk.
  9. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Klasifikasi Jamur (Fungi)

Secara filogenik, jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu:

a. Zygomycota

Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik yang tidak bersekat. Sekat hanya ditemukan pada hifa bagian tubuh yang membentuk alat perkembangbiakan. Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaituStolon (hifa yang menjalar di permukaan substrat), Rizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat), dan Sporangiospor (hifa yang menjulang ke atas membentuk sporangium).

Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada cara perkembangbiakan kawinnya, yaitu melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora. Sedangkan, perkembangbiakan tidak kawinnya dengan sporangium. Contoh:
  1. Rhizopus stolonifer, pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar dan dimanfaatkan pada proses pembuatan tempe.
  2. Mucor mucedo, hidup secara saprofit pada roti atau kotoran hewan.

b. Ascomycota

Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa yang bersekat (bersepta). Pada umumnya, hidup di lingkungan berair, bersifat parasit pada tumbuhan dan saprofit pada sampah. Ascomycota memiliki spora yang terdapat pada kantung-kantung penyimpanan yang disebut askus (konidia).

Ciri khas pada jamur jenis ascomy adalah pada perkembangbiakan kawin membentuk askospora. Perkembangbiakan tidak kawinnya dilakukan dengan membentuk konidium, tunas dan fragmentasi. Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal dengan (yeast).

Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, jamur ascomycota terbagi menjadi empat, yaitu:
  1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas Plectomyces). Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.
  2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri dari genus Pyrenomycetes). Contoh: NeurosporaRoselinia arcuata, dan Xylaria tabacina.
  3. Apotesium, yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk seperti cawan atau mangkok. Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai saprofit di sampah), Marshella esculenta dan Tuber sp. yang dimanfaatkan sebagai makanan.
  4. Askus te-lanjang, yaitu golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki askokarp (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh:Saccharomyces cereviceaeCandida albicans, dan Tricoderma.
    Contoh jamur jenis ascomycota beserta peranannya, yaitu:
    • Aspergillus oryzae, sebagai pelunak adonan roti.
    • Penicilium notatum dan Penicilli chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin.
    • Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
    • Candida albicans, penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lendir mulut vagi-na dan saluran pencernaan.

c. Basidiomycota

Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang berpasangan). Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya (basidiokarp) yang menyerupai payung dan terdiri atas batang dan tudung.

Bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran bilah sebagai tempat terbentuknya basidium. Perkembangbiakan tidak kawin ditandai dengan pembentukan konidium. Sedangkan, fase perkembangbiakan kawinnya dengan pembelahan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.

Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Contoh:
  • Jamur merang (VoIvarieIIa volvaceae), hidup pada lingkungan dengan kelembapan tinggi dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
  • Jamur kuping (Auricularia polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman, hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk, dan umumnya digunakan sebagai campuran sup.
  • Jamur shitake, hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang dan Cina sebagai bahan makanan.
  • Puccinia graminis, merupakan parasit pada rumput.
  • Ganoderma applanatum, penyebab kerusakan pada kayu.

d. Deuteromycota

Ciri umum jamur ini adalah hifa bersifat membentuk konidia dan belum diketahui fase perkembangbiakannya sehingga sering disebut sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Hidup sebagai parasit. Contoh:
  • Tinea versicolor, yaitu penyebab penyakit panu pada kulit.
  • Microsporium, yaitu penyebab penyakit pada rambut dan kuku.
  • Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet.

Download ppt Fungi di sini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar