Dmitry Ivanowsky menemukan penyebab
penyakit pada daun tembakau (mosaic tembakau) yang mampu menembus saringan
bakteri. Jika daun sakit disentuhkan pada daun sehat, daun sehat akan tertular
penyakit ini. Akan tetapi, jika ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih
terlebih dahulu dan setelah dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak
terserang penyakit ini. Dari eksperimennya itu, Iwanovski menarik kesimpulan
sementara bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh bakteri patogen.
Pada tahun 1893 ada penelitian baru yang
mematahkan kesimpulan Iwanovski karena hasil ekstrak daun tembakau yang
terserang penyakit mosaik tembakau yang telah disaring dengan saringan keramik yang
tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka daun sehat tetap
tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga bahwa penyebab penyakit
mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat kecil. Eksperimen M. Beijerinck dari
Belanda mendukung teori Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen
berjenjang terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga berkesimpulan bahwa
penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang berukuran sangat
kecil dan mampu berkembang biak.
Pada tahun 1935 kesimpulan Ivanowsky dan
M. Beijerink digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika Serikat. Dia
berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus. Wendell
mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa virus bukan sel
karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan antara benda hidup dan tak
hidup. Virus tidak sama dengan bakteri karena jika kristal virus ini
disuntikkan ke dalam tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif kembali dan
melakukan penggandaan sehingga menyebabkan penyakit.
Mulai saat itu, orang menjadi tahu bahwa
penyebab penyakit yang menyerang tembakau bukanlah bakteri patogen, tetapi
virus yang sering disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus
atau TMV).
Virus mempunyai sifat-sifat yang
membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
2. dalam proses
reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;
3. berukuran
sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;
4. virus tidak
memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat
dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup
yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;
5. multiplikasi
terjadi pada sel-sel hospes;
6. dapat dikristalkan
(sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
Replikasi virus secara umum terbagi
menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Siklus
Litik
Cara reproduksi virus yang utama menyangkut penghancuran sel inangnya.
Cara reproduksi virus yang utama menyangkut penghancuran sel inangnya.
Siklus litik, secara umum mempunyai tahap:
1. Adsorbsi:
Penempelan virus pada inang.
Penempelan virus pada inang.
2. Injeksi/Penetrasi:
virus melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim.
Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya kedalam sitoplasma sel inang.
virus melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim.
Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya kedalam sitoplasma sel inang.
3.
Eklifase
DNA Virus mengambil alih DNA bakteri.
4. Sintesis/Replikasi:
Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya
Kemudian mengambil alih kerja sel inang.
DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru.
Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya
Kemudian mengambil alih kerja sel inang.
DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru.
5. Perakitan:
Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
6. Litik/Lisis/Pembebasan:
Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk menghancurkan membran sel.
Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk menghancurkan membran sel.
Siklus
Lisogenik
Pada
siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari
virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus.
Siklus lisogenik meliputi tahapan:
1. Adsorbsi
2. Penetrasi
3. Penggabungan
4. Pembelahan
5. Sintesis
Siklus lisogenik meliputi tahapan:
1. Adsorbsi
2. Penetrasi
3. Penggabungan
4. Pembelahan
5. Sintesis
Peranan Virus
Peranan Menguntungkan
1. Pembuatan Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan
menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga
jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen
yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat
mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia
disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen
manusia penghasil antitoksin
2. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen
merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA
bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak berbahaya.
3. Memproduksi Vaksin
Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh
kekebalan tubuh/antibodi. Vaksin ini sebenarnya merupakan bibit penyakit yang
telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak akan berbahaya lagi.
Contoh Vaksin : vaksin cacar, vaksin
polio, campak, sebagai Vektor dalam Teknik Rekayasa Genetika
Peranan Merugikan
Virus pada umumnya merugikan, karena
menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
a. Penyakit
pada Manusia
1) AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrom)
AIDS adalah penyakit yang menyebabkan
menurunnya kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiensy Virus). Penyakit itu dapat
ditularkan melalui kontak biasa seperti melauli luka-luka di kulit, selaput
lendir, hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak
steril, dari ibu yang menderita penyakit AIDS kepada anak yang sedang
dikandungnya. Hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit AIDS
2) Hepatitis (Pembengkakan Hati)
Disebabkan oleh virus hepatitis. Ada tiga
tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B, dan hepatitis C.
Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah, perubahan warna kulit dan selaput
lendir berwarna kuning.
Hepatitis A cenderung menimbulkan
hepatitis akut, hepatitis B cenderung menimbulkan kronis, hepatitis C cenderung
beresiko menderita kanker hati. Penularannya melalui minuman yang
terkontaminasi virus, jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi darah.
3) DB (Demam Berdarah)
Disebabkan oleh virus dengue. Virus ini
dapat menyebabkan menurunnya kadar trombosit dan menyebabkan pecahnya kapiler
darah sehingga gejala-gejala yang tampak adalah adanya bercak-bercak merah pada
kulit, demam panas tinggi, sakit kepala, mimisan lebih parah lagi pendarahan
pada organ-organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Vektor penyebab penyakit
ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
4) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Penyakit ini disebabkan oleh virus corona
yang dibawa oleh mamalia golongan musang dan rakun. Virus ini mudah sekali
mengalami mutasi. Gejala-gejala penyakit ini antara lain suhu tubuh di atas 40o
C, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, sesak nafas, dan
diare.
5) Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh
Orthomyxovirus. Morfologinya seperti bola, virus ini menyerang saluran
pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas. Penyakit ini
ditularkan melalui udara yang terserap masuk melalui saluran pernapasan.
Gejala-gejalanya: demam,sakit kepala, pegal linu, kehilangan nafsu makan.
6) Gondong (Parotitis)
Penyebab penyakit ini adalah
Paramyxovirus. Virus yang hanya memiliki ARN (asam ribo nukleat) saja. Penyakit
ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah daun
telinga. Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui
kontak langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Jika
seseorang telah sembuh dari penyakit gondong mereka akan memiliki kekebalan
terhadap penyakit gondong tersebut.
7) Herpes Simpleks
Herpes merupakan penyakit yang ditandai
dengan adanya bintik merah bernanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh
demam. Penyebab herpes adalah virus anggota famili Herpertoviridae. Virus
herpes menyerang kulit dan selaput lendir
8) Campak (Morbili)
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus
yang tidak rnengandung enzim neurominidase. Gejala campak adalah demam tinggi,
batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.
9) Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan
poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meninges)
dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi. Gejala klinik infeksi
virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis
aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Pencegahan dilakukan dengan
vaksinasi secara oral. Vaksin polio ditemukan oleh John Salk.
10) Ebola
Disebabkan oleh virus ebola. Gejala awal
vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala,
nyeri otot, dan hilang nafsu makan. Ebola ditularkan melalui kontak langsung
dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat).
Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
b. Penyakit
pada Hewan
1) Rabies (Anjing Gila)
Penyebab rabies adalah Rabdovirus. Rabies
atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem
saraf pusat penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah
panas, seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan
dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 – 14 hari. Virus
rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah
hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa sebab, lesu, demam, gugup,
dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin
rabies. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pastuer.
2) Food and Mouth Disease (FMD),
Penyebab penyakit kuku dan mulut pada
hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda. Penyakit ini menyebabkan
hewan ternak tidak dapat berjalan dan tidak dapat makan.
3) Tetelo (Sampar Ayam)
Penyakit Tetelo atau NCD (New Castle
Disease) menyerang pada unggas. Ayam yang terinfeksi virus tetelo akan
mengalami gejala tersedak-sedak dan mencret sampai menyebabkan kematian. Jika
sembuh, ayam akan kehilangan keseimbangan yang ditandai dengan kepalanya
tertekuk dan berputar-putar.
4) Kanker pada Ayam
Disebabkan oleh RSV (Rous Sarcoma Virus)
Disebabkan oleh Virus Avian influenza (H5N1), Virus Avian
influenza umumnya menyerang unggas, tetapi dapat pula menyerang burung-burung,
hewan, bahkan manusia. Cara mencegah meluasnya penularan flu burung ke manusia,
yaitu dengan tindakan pemusnahan (depopulasi) terhadap unggas yang terinfeksi
virus flu burung
c. Penyakit pada Tumbuhan
1. Mozaik,
ditandai bercak kuning pada tembakau. Disebabkan oleh TMV (Tobacco Mozaic Virus)
2. CVPD
(Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada
jeruk, yang menyebabkan rusaknya pembuluh angkut (floem).
3. Tungro,
penyebab penyakit kerdil pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan
wereng cokelat
Download ppt Virus di sini
Download ppt Virus di sini
0 komentar:
Posting Komentar